
Langkah Strategis Liverpool Tambah Amunisi di Lini Belakang
Liverpool kembali mencuri perhatian di bursa transfer musim panas 2025. Setelah menggaet Florian Wirtz dan Jeremie Frimpong dari Bayer Leverkusen, kini The Reds resmi mendatangkan bek kiri muda berbakat, Milos Kerkez, dari Bournemouth. Nilai transfernya mencapai £40 juta—sebuah angka yang mencerminkan keyakinan tinggi manajemen terhadap potensi besar sang pemain.
Kerkez menandatangani kontrak jangka panjang selama lima tahun dan menjadi rekrutan ketiga Liverpool di jendela transfer ini. Total pengeluaran klub asal Merseyside pun kini menyentuh angka fantastis: £170 juta. Ini jadi bukti bahwa era baru di Anfield sedang dibangun dengan fondasi pemain muda bertalenta tinggi dari berbagai liga top Eropa.
Namun di balik nominal transfer dan gebrakan Liverpool, tersimpan kisah perjalanan penuh liku dari bek kiri asal Hungaria ini. Dari Milan, Alkmaar, hingga akhirnya bersinar di Premier League, Kerkez datang bukan hanya sebagai pelapis, tapi sebagai pesaing nyata Andrew Robertson.
Dari Gyor ke Milan: Ketika Maldini yang Menjemput
Nama Milos Kerkez mulai masuk radar klub-klub besar Eropa pada awal 2021. Kala itu, sang pemain masih berusia 17 tahun dan bermain untuk klub Hungaria, Gyor. Tapi yang membuat cerita ini unik adalah siapa yang membawanya ke Italia: Paolo Maldini.
Legenda AC Milan itu secara pribadi menghubungi Kerkez untuk membujuknya bergabung ke San Siro. Bagi remaja berusia belasan tahun, ajakan dari seorang ikon seperti Maldini tentu tak bisa ditolak. Kerkez pun mengangguk, meninggalkan tanah kelahirannya demi mimpi besar di klub raksasa Serie A.
Sayangnya, impian itu tak sepenuhnya berjalan mulus. Kerkez tidak pernah bermain dalam laga resmi bersama tim utama Milan. Ia hanya tampil dalam pertandingan pramusim dan beberapa kali turun bersama tim primavera. Di posisi bek kiri, Milan kala itu sudah punya Theo Hernandez dan Fode Ballo-Toure—dua nama yang sulit digeser.
Meski kecewa, Kerkez tidak tenggelam dalam kegagalan. Justru, keputusan besar ia ambil setahun kemudian yang menjadi titik balik kariernya.
Kebangkitan di AZ Alkmaar: Mencuri Panggung Eropa
Pada Januari 2022, Milos Kerkez hengkang ke Belanda dan bergabung dengan AZ Alkmaar. Langkah ini sempat dipertanyakan sebagian pihak, tapi justru di sinilah bakatnya benar-benar meledak. Di Eredivisie, Kerkez mendapatkan kepercayaan penuh dari staf pelatih.
Musim 2022/2023 menjadi titik penting. Ia tampil di hampir seluruh pertandingan liga dan menjadi bagian integral dalam skema permainan AZ. Tak hanya itu, ia turut membantu AZ menembus semifinal UEFA Europa Conference League. Meskipun langkah mereka terhenti oleh West Ham United, Kerkez sudah berhasil mencuri perhatian banyak pencari bakat.
Permainan agresif, stamina luar biasa, serta kemampuan crossing yang akurat membuatnya disebut sebagai salah satu bek kiri muda terbaik di liga Belanda. Tak butuh waktu lama, klub Premier League pun mulai mengincarnya.
Tantangan di Premier League: Adaptasi Bersama Bournemouth
Musim panas 2023, Bournemouth resmi merekrut Kerkez dari AZ Alkmaar. Mereka melihat Kerkez sebagai calon bek kiri modern—dengan kecepatan, naluri menyerang, dan keberanian duel satu lawan satu.
Namun, Premier League bukan liga yang mudah. Pada awalnya, Kerkez kesulitan menyesuaikan diri dengan tempo cepat dan intensitas fisik tinggi. Ia beberapa kali ditarik keluar lebih awal, tak mampu menyelesaikan pertandingan penuh.
Tapi, seperti kisah sebelumnya, ia kembali membuktikan daya juangnya. Seiring waktu, Kerkez mulai nyaman dengan sistem permainan di Inggris. Ia menyumbang gol, assist, bahkan tampil gemilang saat Bournemouth menghadapi tim-tim besar. Performa itu yang akhirnya menarik perhatian Liverpool secara serius.
Menurut jurnalis BBC Radio Solent, Clarke, “Ketika pertama datang, dia masih mentah. Tapi dalam waktu kurang dari satu musim, dia berubah menjadi full-back yang agresif dan sangat efisien.”
Jawaban untuk Masa Depan: Liverpool dan Filosofi Bek Sayap Modern
Langkah Liverpool mengamankan jasa Milos Kerkez bukan sekadar transfer tambahan. Ini adalah bagian dari rencana jangka panjang. Selama ini, Liverpool sangat bergantung pada Andrew Robertson dan Trent Alexander-Arnold sebagai poros serangan dari sisi sayap.
Namun usia Robertson kini sudah memasuki fase akhir 20-an, dan dibutuhkan pelapis sekaligus penerus yang siap bersaing secara sehat. Kerkez datang dengan profil yang sesuai: muda, penuh tenaga, berani menyerang, dan punya naluri bertahan yang semakin tajam.
Menurut beberapa laporan internal, Klopp menyukai karakter kerja keras Kerkez dan fleksibilitasnya. Ia bisa bermain dalam formasi tiga bek maupun empat bek, bahkan sebagai wing-back jika dibutuhkan.
Lebih dari itu, gaya bermainnya mencerminkan filosofi permainan Liverpool—mengandalkan bek sayap untuk membangun serangan dan memberi tekanan konstan pada lawan.
Peluang & Tantangan di Anfield
Meskipun datang dengan harga tinggi dan reputasi menjanjikan, Kerkez tahu betul bahwa tempat utama di Liverpool bukan hadiah, melainkan sesuatu yang harus direbut. Robertson masih menjadi pilihan utama dan punya segudang pengalaman di level tertinggi.
Namun Kerkez sudah terbiasa berjuang dari bawah. Dari klub kecil di Hungaria hingga masuk ke skuat Premier League raksasa, ia tahu caranya menghadapi persaingan. Tantangan barunya bukan soal siapa yang ia gantikan, tapi bagaimana ia bisa menjadi versi terbaik dirinya.
Ia mengatakan dalam wawancara singkat dengan media klub, “Saya siap belajar, siap berkembang. Bermain untuk Liverpool adalah mimpi. Tapi ini baru awal. Saya ingin jadi bagian penting dari proyek ini.”
Rekonstruksi Skuad The Reds: Menuju Era Baru
Musim panas ini, Liverpool memang bergerak cepat dan tepat. Setelah musim yang mengecewakan di 2024/2025 dan gagal total di pentas Eropa, klub langsung melakukan evaluasi besar. Kepergian beberapa pemain senior diikuti oleh rekrutan muda berbakat.
Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, dan kini Milos Kerkez adalah bagian dari regenerasi. Ketiganya berasal dari liga yang berbeda, tapi punya satu kesamaan: eksplosif, cerdas, dan lapar akan prestasi.
Total belanja yang sudah mencapai £170 juta adalah investasi besar yang menunjukkan keseriusan klub untuk kembali ke jalur juara.
Dari San Siro ke Anfield, Petualangan Baru Dimulai
Milos Kerkez bukan nama besar seperti Virgil van Dijk atau Mohamed Salah ketika mereka pertama kali datang. Tapi ia punya kisah, semangat, dan jejak kerja keras yang membawa dia sampai ke Anfield.
Dulu hanya jadi cadangan di Milan. Kini, ia jadi salah satu pemain muda paling dinanti di Premier League.
Bagi Liverpool, ini lebih dari sekadar pembelian pemain. Ini adalah pesan tegas: era baru dimulai, dan Milos Kerkez adalah salah satu fondasinya.