Site icon NETIJEN NEWS

3 Ledakan! Iran Vs Israel Memanas Usai Serangan Udara

ketegangan semakin memanas di antara kedua negara

ketegangan semakin memanas di antara kedua negara

Ketegangan Memuncak di Iran

Kawasan Timur Tengah kembali berada di ambang konflik besar. Pada Jumat, 13 Juni 2025, dunia dikejutkan oleh serangan mendadak yang dilancarkan Israel terhadap Negeri Persia. Serangan ini memicu serangkaian ledakan di Teheran dan menandai eskalasi terbaru dari perseteruan panjang kedua negara.

Dalam waktu singkat, media global dibanjiri kabar ledakan besar, peringatan darurat, serta pernyataan resmi dari petinggi militer dan pemerintah. Pertanyaannya kini: apakah dunia sedang menuju perang skala penuh antara dua kekuatan besar Timur Tengah?

Israel Umumkan Serangan Awal ke Iran

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Katz, mengonfirmasi bahwa Israel telah melancarkan serangan pendahuluan terhadap Negeri Persia. Serangan ini disebut sebagai upaya untuk “mencegah ancaman langsung dari program nuklir Iran yang semakin agresif.”

“Setelah serangan pendahuluan Negara Israel terhadap Iran, kami memprediksi akan ada balasan berupa rudal dan drone ke wilayah sipil,” ujar Katz dalam pernyataan resminya.

Pernyataan ini disampaikan bersamaan dengan diumumkannya status keadaan darurat nasional di seluruh wilayah Israel. Pemerintah setempat juga segera menutup seluruh wilayah udara hingga waktu yang belum ditentukan.

Ledakan Beruntun di Teheran: Awal dari Serangan Balasan?

bekas ledakan serangan dari israel 

Beberapa saat setelah pernyataan Israel, media pemerintah  melaporkan bahwa tiga ledakan besar terdengar di ibu kota Teheran. Belum ada laporan resmi mengenai korban jiwa atau kerusakan yang ditimbulkan, namun warga dilaporkan panik dan mulai mengungsi ke tempat perlindungan bawah tanah.

Pertahanan udara  dikabarkan langsung aktif dan “beroperasi dengan kapasitas 100 persen,” menurut kantor berita IRNA yang mengutip sumber militer. Beberapa drone dan rudal dilaporkan telah berhasil dicegat di langit Iran.

Langkah ini menunjukkan bahwa Iran tidak akan tinggal diam dan siap membalas segala bentuk agresi militer.

IAEA Kecam Iran, Nuklir Jadi Sumbu Ketegangan

Latar belakang utama dari konflik ini adalah program nuklir  yang terus menuai kritik dari dunia internasional. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk pertama kalinya dalam dua dekade mengeluarkan kecaman resmi terhadap Iran karena tidak bekerja sama dalam inspeksi fasilitas nuklir.

Sebagai respons atas tekanan internasional dan serangan Israel, Iran mengumumkan akan membangun situs pengayaan uranium ketiga, serta mengganti sentrifugal lama dengan versi yang lebih canggih dan cepat.

Langkah ini langsung dipandang sebagai provokasi oleh banyak negara, terutama Israel dan sekutunya, yang selama ini curiga terhadap ambisi nuklir Teheran.

Ancaman Perang Skala Penuh?

Dengan situasi yang terus memburuk, para pengamat militer memperkirakan potensi perang terbuka antara Israel dan Iran semakin besar. Jika benar terjadi, konflik ini bukan hanya akan berdampak pada kedua negara, tapi juga dapat mengguncang stabilitas kawasan, memicu keterlibatan proksi, dan meningkatkan ketegangan global.

Amerika Serikat, sekutu dekat Israel, mengeluarkan pernyataan bahwa mereka “mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri”, namun menyerukan semua pihak untuk menahan diri. Sementara itu, Rusia dan Tiongkok mendesak agar konflik diselesaikan melalui jalur diplomasi.

Di sisi lain, kelompok milisi pro-Iran di Lebanon, Suriah, dan Irak juga mulai mengeluarkan ancaman akan “turun tangan” jika Israel tidak menghentikan agresi.

Dampak Global: Pasar Dunia Mulai Bergetar

Tak butuh waktu lama, gejolak di Timur Tengah langsung terasa di pasar global. Harga minyak mentah melonjak drastis lebih dari 12% dalam satu hari, akibat kekhawatiran terhadap terganggunya suplai dari kawasan Teluk.

Investor juga mulai menarik diri dari aset-aset berisiko tinggi. Bursa saham di Asia dan Eropa sempat mengalami penurunan tajam, dan emas sebagai aset safe haven melonjak ke level tertinggi dalam 18 bulan terakhir.

Banyak negara, termasuk Indonesia, mulai bersiap terhadap dampak ekonomi dan geopolitik dari konflik ini, terutama terhadap harga BBM, nilai tukar, serta arus perdagangan ekspor-impor.

Respons Dunia Internasional

Sejumlah negara dan organisasi internasional mulai mengambil sikap:

Namun, sejauh ini belum ada tanda-tanda bahwa Israel atau Iran akan mengendurkan posisi mereka. Kedua pihak saling menyalahkan dan terus menegaskan kesiapan untuk “melindungi kedaulatan masing-masing”.

Kesimpulan: Situasi Belum Menemukan Titik Tenang

Konflik antara Iran dan Israel bukan hal baru. Namun, serangan pada 13 Juni 2025 ini menjadi titik balik yang sangat serius karena dilakukan secara terbuka dan langsung berdampak ke jantung ibu kota Teheran.

Dengan 3 ledakan yang telah terjadi, kondisi di Teheran semakin mencekam. Israel memperkirakan serangan balasan dalam waktu dekat, dan Iran menyatakan siap “membalas dengan kekuatan penuh”.

Apakah ini hanya sebuah episode dalam ketegangan jangka panjang, atau menjadi awal dari perang besar di Timur Tengah? Dunia menahan napas.


FAQ Seputar Konflik Iran vs Israel

1. Kenapa Israel menyerang Iran?
Serangan ini diklaim sebagai bentuk pencegahan terhadap ancaman nuklir Iran yang dianggap semakin dekat pada fase berbahaya.

2. Apa yang memicu Iran untuk mengembangkan fasilitas pengayaan uranium baru?
Karena adanya tekanan dari IAEA serta ancaman militer dari Israel dan sekutunya.

3. Apakah negara lain akan ikut terlibat?
Sangat mungkin, mengingat banyak milisi pro-Iran tersebar di wilayah Timur Tengah yang bisa memicu konflik regional.

4. Apa dampaknya bagi Indonesia?
Kenaikan harga minyak global, potensi inflasi, dan gangguan perdagangan bisa memengaruhi ekonomi nasional.

Exit mobile version