Site icon NETIJEN NEWS

Inggris U-21 vs Jerman U-21 Menegangkan, Inggris Menang Dramatis

inggris u-21 vs jerman u-21

inggris u-21 vs jerman u-21

Pertarungan Klasik di Panggung Generasi Muda

Minggu dini hari, 29 Juni 2025, di Stadion Tehelné Pole, Bratislava, sebuah laga klasik kembali tersaji. Bukan tim senior, tapi generasi muda yang menampilkan drama luar biasa: Inggris U-21 menghadapi Jerman U-21 dalam final UEFA European Under-21 Championship 2025. Pertandingan ini bukan sekadar perebutan gelar, melainkan duel gengsi dua kekuatan sepak bola Eropa yang dipenuhi talenta masa depan.

Atmosfer stadion begitu tegang sejak menit pertama. Ribuan penonton yang memadati tribun dibuat tak berkedip oleh intensitas laga yang begitu tinggi. Inggris, sang juara bertahan dari edisi 2023, tampil dengan kepercayaan diri penuh. Sementara Jerman, pemilik gelar 2021, datang dengan reputasi tak terkalahkan sejak fase grup.

Babak Pertama: Inggris Tancap Gas, Jerman Terkejut

Pertandingan baru berjalan lima menit, Inggris sudah menciptakan gol pembuka. Umpan terobosan dari Jack Hinshelwood berhasil dimaksimalkan oleh Harvey Elliott, yang melepaskan tembakan kaki kiri dari luar kotak penalti. Bola melengkung indah ke pojok atas gawang Jerman. 1-0 untuk Inggris, dan sorakan pun membahana.

Tidak butuh waktu lama untuk gol kedua. Menit ke-24, Omari Hutchinson, winger eksplosif yang tampil gemilang sepanjang turnamen, menusuk dari sisi kanan dan melepaskan tembakan keras yang gagal diantisipasi kiper Noah Atubolu. Inggris unggul 2-0 dan tampak mendominasi laga.

Namun Jerman bukan tanpa perlawanan. Menit ke-45+1, Nelson Weiper, striker muda Mainz, memperkecil ketertinggalan lewat sundulan tajam hasil umpan silang dari Raum. Gol ini menjadi titik balik semangat Der Panzer muda jelang turun minum.

Babak Kedua: Jerman Bangkit, Inggris Tertekan

Memasuki babak kedua, Jerman langsung mengambil inisiatif. Dominasi lini tengah mulai berubah arah, terutama setelah masuknya Paul Wanner, wonderkid Bayern yang diplot sebagai playmaker bebas. Kecepatan dan kreativitasnya langsung terlihat.

Menit ke-61, Jerman menyamakan skor menjadi 2-2. Sebuah kerja sama apik dari sektor kiri yang diinisiasi David Raum menghasilkan umpan silang matang. Bola jatuh ke kaki Paul Nebel, yang tanpa kesulitan menaklukkan James Beadle. Pertandingan kembali hidup.

Setelah skor imbang, tempo pertandingan semakin cepat. Kedua tim saling serang, saling adu taktik, dan saling mencari celah. Inggris hampir mencetak gol lewat Jay Stansfield di menit ke-78, namun sepakannya masih membentur tiang. Sementara Jerman membalas melalui tembakan keras Nick Woltemade di menit ke-84 yang bisa ditepis Beadle dengan gemilang.

Skor 2-2 bertahan hingga waktu normal berakhir. Laga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu. Nafas tertahan, harapan membuncah.

Extra Time: Jonathan Rowe Jadi Pahlawan

Tak butuh waktu lama di babak tambahan bagi Inggris untuk kembali unggul. Baru dua menit berjalan, Jonathan Rowe, winger muda Norwich City, berhasil mengecoh dua bek Jerman sebelum melepaskan tendangan mendatar yang mengejutkan kiper Atubolu. Gol ini menjadi penentu kemenangan Inggris: 3-2.

Jerman mencoba membalas, namun pertahanan Inggris yang dikomandoi Charlie Cresswell tampil disiplin dan agresif. Waktu semakin menipis, dan frustrasi mulai terlihat di wajah pemain-pemain Jerman. Bahkan pada menit ke-118, Paul Wanner nyaris mencetak gol lewat tembakan bebas yang masih bisa ditepis.

Peluit panjang berbunyi. Inggris mempertahankan gelar juara Eropa U-21 mereka, dan sorak-sorai suporter Three Lions menggema di seluruh stadion Bratislava.


Perjalanan Tim Inggris: Konsisten dan Tajam

Tim asuhan Lee Carsley tampil luar biasa sepanjang turnamen. Mereka mengandalkan sistem permainan progresif, dengan rotasi yang efisien antara pemain muda seperti Elliott, Archie Gray, dan Hinshelwood.

Tidak ada nama besar dari klub-klub elit yang terlalu mendominasi. Justru kolaborasi antara pemain Championship dan Premier League membuat tim ini lebih seimbang. Inggris mencetak total 12 gol sepanjang turnamen, hanya kebobolan 4 kali. Statistik yang menunjukkan kualitas pertahanan dan kedalaman skuad.

Pemain Kunci Inggris:


Jerman: Tangguh Tapi Gagal Finishing

Sementara Jerman tampil impresif hingga final, mereka harus menerima kenyataan pahit. Tim asuhan Antonio di Salvo sebenarnya unggul dalam hal penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang. Namun penyelesaian akhir dan kesalahan kecil jadi penentu kekalahan mereka.

Nama-nama seperti Nick Woltemade, Paul Wanner, dan David Raum jadi sorotan positif. Tapi absennya Karim Adeyemi di fase knock-out sangat terasa dalam hal finishing.

Statistik mencatat Jerman melepaskan 16 tembakan (8 on target), sementara Inggris hanya 10 tembakan (6 on target), tapi lebih efektif.


Statistik Pertandingan

Statistik Inggris U21 Jerman U21
Penguasaan Bola 48% 52%
Tembakan Total 10 16
Tembakan ke Gawang 6 8
Corner 3 6
Offside 1 2
Kartu Kuning 2 3
Kartu Merah 0 0
Gol 3 2

Reaksi Usai Pertandingan

Lee Carsley (Pelatih Inggris):

“Saya bangga dengan karakter dan mentalitas anak-anak. Mereka tak gentar melawan Jerman dan tampil habis-habisan. Ini gelar untuk seluruh fans Inggris.”

Antonio di Salvo (Pelatih Jerman):

“Kami mendominasi sebagian besar laga, tapi Inggris lebih tajam. Kami akan belajar dari kekalahan ini dan kembali lebih kuat.”

Para legenda sepak bola Inggris juga turut memuji performa tim muda ini. Gary Neville menyebut Inggris U-21 “lebih matang dari usianya”, sementara Alan Shearer menyebut Harvey Elliott layak masuk tim senior secepatnya.


Generasi Emas Baru Tiga Singa?

Dengan kemenangan ini, Inggris U-21 sukses mempertahankan gelar yang mereka raih dua tahun lalu. Lebih dari sekadar juara, ini menunjukkan betapa kuatnya sistem pembinaan sepak bola Inggris dalam mencetak talenta baru. Nama-nama seperti Rowe, Hutchinson, dan Gray bisa jadi wajah baru tim senior di masa depan.

Final ini juga jadi bukti bahwa sepak bola level usia muda tetap mampu menyuguhkan drama, ketegangan, dan kualitas tinggi. Sebuah pertandingan menegangkan, penuh emosi, dan berakhir dengan kemenangan dramatis untuk Inggris.

Exit mobile version